Paus Fransiskus: Nabi Ekologis Gemakan Dunia (Mengenang Kepergiannya Kepada Keabadian)

Oleh Dionisius Ngeta, Pemerhati Orang dengan Gangguan Jiwa

Menurutnya, ketika kegiatan ekonomi tanpa memperhatikan nilai-nilai moral ekologis, maka akan berakibat pada kerusakan alam dan merugikan manusia, secara khusus kaum miskin dan papa. Ekonomi harus menyertai etika dan moral. Kebijaksanaan ekonomi harus mempertimbangkan martabat manusia, kesejahteraan bersama, keseimbangan, keutuhan dan keberlanjutan ekologi.

 

Alam Semesta Bukan Milik Kita

Sebagai milik Allah, alam semesta memiliki dimensi Ilahi. Rasul Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menegaskan bahwa dalam Kristus yang bangkit, segala sesuatu mengambil bagian dalam Allah, di mana Kristus adalah pusatnya. Segala sesuatu diciptakan dalam Dia dan dipersatukan dalam Dia (Kol, 1:15).

Pamela Smit menegaskan bahwa manusia bukanlah pemilik alam semesta. Manusia hanya memiliki hak memanfaatkan sumber daya alam dan membuat keputusan yang bijaksana tentang bagaimana alam semesta dipelihara dan dipertahankan. “Alam dan isinya tidak memiliki nilai-nilai intrinsik, sebaliknya nilai-nilai yang ada padanya mengalir atau bersumber pada Allah Pencipta sebagai pemilik utama”.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More