
Pastor, Pendeta, Imam Masjid Puji Patriotisme Rawat Toleransi di Momen HUT RI ke-80 Kecamatan Reok
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis Florespos.net & Pojokbebas.com, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Formasi Memiliki Makna
Seksi Acara Didimus A. Dahur kepada media ini menjelaskan bahwa Sae Ndundundake merupakan tarian tradisional Manggarai yang lazim dipentaskan pada acara-acara adat seperti penti, congko lokap dan acara syukuran lainnya. “Tarian ini bersifat gembira dan dapat diikuti oleh pria dan wania, baik orang tua maupun anak-anak,” kata Didimus Dahur.
Pada momen HUT RI ke-80 tahun ini, lanjut Didimus Dahur, Sae Ndundundake dibawakan dalam formasi aslinya dengan hentakan irama musik ndundundake dan pekikan komando seorang pemimpin. “Peran seorang pemimpin berpengaruh pada kesamaan gerak dan langkah, dan bahkan kesamaan semangat. Ini melambangkan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat memiliki pemimpin yang harus dihargai dan dipanuti agar kehidupan bersama benar-benar rukun dan damai,” kata Guru SMPN I Reok ini.
Selain ragam Ndundundaek asli di atas, lanjut Didimus Sae Ndundundake juga dibawakan dalam formasi kreasi dengan format 17 yang menunjukkan tanggal bersejarah proklamasi kemerdekaan RI tujuh belas, formasi 8 yang menunjukkan bulan Agustus, dan formasi 45 yang menunjukkan momen bersejarah tahun 1945.
