
Pastor, Pendeta, Imam Masjid Puji Patriotisme Rawat Toleransi di Momen HUT RI ke-80 Kecamatan Reok
Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis Florespos.net & Pojokbebas.com, dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)
Sae Ndundundake yang melibatkan 450 siswa mulai dari Tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK sekecamatan Reok itu menggelorakan semangat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 karena didesain dengan format yang mewarisi nilai sejarah proklamasi kemerdekaan dengan format tujuh belas (tanggal 17), delapan (Agustus) dan empat lima ( tahun 1945). Format ini tertuju pada momen sejarah Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Pantauan media ini, di bawah koordinasi seksi acara Drs. Didimus A. Dahur yang mengendalikan jalannya acara dengan ndeki dan dipandu Master Ceremony (MC) Vinsen Nurdin, para penari dari pelbagai sekolah menunjukkan semangat proklamasi kemerdekaan yang dimaknai selain dalam formasi yang disebutkan di atas, juga mereka tampak antusias menari dan menyalakan semangat 45 dan semangat mengisi kemerdekaan.
Suasana semakin memberi warga ke-Indonesia-an dan semangat ke-bhinekatunggalika-an, setelah Camat Reok Theobaldus Junaidin, S.H didampingi Anggota DPRD Manggarai Johanes Hardum Nonto, Kapolsek Reo Ipda Joko Sugiarto yang diwakili Kanit II SPKT Polsek Reo Aiptu Nurdin; Danramil 1613 -03 Reo Peltu Lasiman; Danpos TNI AL Reo Serka Alfianus Gunawan Bangkur; Kasat Pol Air Reo AKP Yitno; Pejabat yang mewakili Kacabjari Manggarai di Reo Yuli Partimi,S.H.M.H. yang diwakili Kasubsi Intel & Datun Julian Tommi Anugerah, S.H menggandeng/mengajak para tokoh agama di antaranya Pastor Vikaris Paroki Reo RD. Yosef Oriol Dampuk dan RD. Agustinus Sunday Cakputra; Pendeta Gereja GMIT Ephata Reo Apriani Mega Plaituka, Pendeta Albinus Y. Baok (Gedreja Pentekosta), dan Imam Masjid Besar Reo Syamsudin ikut menari ndundundake bersama ratusan pelajar.
