
Pastor, Imam Masjid, Pendeta dan Ketua MUI Berkomitmen Perkokoh Moderasi Beragama Reok Raya
Penulis: Walburgus Abulat adalah Jurnalis, Alumnus STFK Ledalero, dan Pernah Menjalani Pertukaran Mahasiswa di Fakultas Theologia UKAW Kupang
Menanggapi masukan dari pelbagai tokoh agama da elemen umat di atas, Romo Hiro Bandur menitipkan dua catatan penting:
Pertama, Mari kita terus mendalami dan bangga dengan agama kita masing-masing, tetapi tanpa mengabaikan saudara-saudari lain yang beragama lain
Kedua, mari terus menjadikan spiritualitas agama kita masing-masing untuk menyucikan ruang publik , dan selalu mempromosi pembangunan peradaban baru yang konstruktif.
Sekilas Profil Singkat Romo Hiro Bandur
Nama Romo Dr. Hironimus Bandur, S.Fil, M.Th kelahiran Lembor 23 Mei 1976. Studi S1 Filsafat di STFK Ledalero tamat 2001; S2 Teologi Kontekstual di IFTK Ledalero tamat 2005; S3 Prodi Studi Agama Islam Konsentrasi Kajian Antar Iman (Interfaith studies) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogya tamat 2022.
Romo Hiro ditahbiskan menjadi imam projo pada tahun 2006. Setelah ditahbiskan ia bertugas di Paroki Kumba Ruteng 2006-2007, lalu tugas di Seminari Labuan Bajo 2007-2010, dan Dosen di STIPAS Santo Sirilus Ruteng 2010-sekarang.