Pastor, Imam Masjid, Pendeta dan Ketua MUI Berkomitmen Perkokoh Moderasi Beragama Reok Raya

Penulis: Walburgus Abulat adalah Jurnalis, Alumnus STFK Ledalero, dan Pernah Menjalani Pertukaran Mahasiswa di Fakultas Theologia UKAW Kupang

Pastor, Imam Masjid, Pendeta dan Ketua MUI Berkomitmen Perkokoh Moderasi Beragama Reok Raya
Dari kiri ke kanan: Imam Masjid Besar Reo Syamsuddin, RD. Dr. Hironimus Bandur, S.Fil, M.Th; Pendeta Pendeta Apriani Mega Plaituka, S.Si, Teol; RD. Mathen Kendo; Pendeta Albinus Y. Baok (Gereja Pentekosta) dan Ketua MUI Kecamatan Reok Usman Wahid menyatakan komitmen bersama untuk terus merawat dan memperkokoh moderasi beragama di Kecamatan Reok di sela-sela Seminar Moderasi Beragama di Aula Paroki Reo, Jumat (20/6/2025). Foto: Gregorius Ambot.

 

 Paradoks keberagamaan

Pada kesempatan ini, Doktor  Prodi Studi Agama Islam dengan Konsentrasi Kajian Antar Iman (Interfaith studies) pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogya tamat 2022 ini menyebut beberapa paradoks keberagamaan yakni Pluralisme asimetris: tidak semua identitas dihargai setara; perbedaan respons terhadap keberagaman antar daerah;  politik identitas  turut memengaruh hubungan sosial;  etnoreligiosentfisme: campur aduk etnis agama konflik; privatisasi agama & rabun  kemanusiaan akibat  fundamentalisme

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More