Pasca Gangguan SKKL Merauke-Timika, ini Kata Menteri Johnny

 

Menteri Johnny G. Plate: Indonesia Potensial Jadi Titik Penghubung Jaringan Telekomunikasi Dunia, Optimalkan Trafik dan Utilisasi Fiber Optik  
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menghadiri Rapat SKKL bersama operator seluler di Hotel Kempinsky Jakarta Pusat, Jumat (04/02/2022). (Foto: kominfo.go.id)

 

JAKARTA, Pojokbebas.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Kementerian Kominfo  bersama PT. Telkom Indonesia telah menyiapkan jaringan alternatif untuk mitigasi gangguan SKKL SMPCS milik PT. Telkom Indonesia rute Merauke-Timika. Hal itu diungkapkan Menteri Johnny pasca seminggu terakhir, terjadi dua kali gangguan jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) rute Jakarta-Surabaya dan Merauke-Timika.

“Dalam minggu-minggu terakhir telah terjadi dua kali gangguan SKKL atau jaringan kabel serat optik di Indonesia. Pertama gangguan terhadap SKKL Jakarta-Surabaya. Kedua, jaringan fiber optic Sulawesi, Maluku, Merauke sampai ke Timika. Gangguan ini sedang dilakukan mitigasi apa penyebabnya,” jelas Menteri Johnny dalam Konferensi Pers Terkait Progres Penyelesaian Gangguan SKKL Telkom Segmen Merauke-Timika yang berlangsung hibrida dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (10/05/2022).

Mengenai jaringan SKKL Jakarta-Surabaya, Menteri Johnny menyatakan PT Telkom Indonesia telah melakukan perbaikan jaringan.

“Syukur alhamdulillah bahwa PT Telkom dengan sigap. Selesai pada tanggal 6 Mei yang lalu sehingga layanan telekomunikasi tulang punggung data yang besar dapat terjaga dengan baik,” ungkapnya.

Menteri Johnny menyatakan gangguan SKKL akan memengaruhi kualitas layanan telekomunikasi dan berdampak terhadap kualitas layanan akses internet di wilayah Papua. Menurut Menkominfo, saat terjadi gangguan SKKL Merauke-Timika, kapasitas kebutuhan traffic diperkirakan sebesar 42 GB. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo dan PT Telkom Indonesia  telah menyiapkan jaringan alternatif sebagai langkah mitigasi.

Recovery dilakukan dengan memanfaatkan back up link sebesar 3,25 GB. Dari Palapa Ring sebesar 1,25 Gb dan satelit sebesar 2 GB,” tandasnya.

BACA JUGA:
Songsong Era Kedaulatan Digital, Kominfo Lakukan Pengembangan Infrastruktur Digital dari Hulu ke Hilir

Target Akhir Bulan

Menurut Menteri Johnny jaringan tulang punggung telekomunikasi di Indonesia dibangun melaui jaringan kabel serat optik, salah satunya melalui SKKL. 

“Tulang punggung telekomunikasi kita backbone-nya adalah jaringan kabel serat optik yang telah digelar di darat dan di laut di Indonesia dengan panjang yang luar biasa, baik dibangun Kominfo melalui Proyek Palapa Ring maupun operator fiber optic, termasuk Telkom,” jelasnya.

Namun demikian, Menkominfo menyatakan kondisi geografis dan topografi Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan serta pemeliharaan jaringan kabel serat optik nasional.

“Untuk membangunnya saja bukan hal yang mudah, pemeliharaannya juga bukan hal yang mudah dan hal yang gampang. Karenanya  perlu kesigapan apabila terjadi gangguan di jaringan tulang punggung nasional kita,” ungkapnya.

Menurut Menteri Johnny, pemulihan jaringan SKKL Merauke-Timika membutuhkan waktu karena berkaitan dengan ketersediaan Kapal DNEX Pacific Link (DPL).

“Karena ini terjadi pada SKKL di laut, maka untuk melakukan perbaikan jaringan dibutuhkan untuk segera men-deploy kapal. Saat ini sangat terbatas jumlah kapal di Indonesia yang mempunyai kemampuan untuk melakukan penggelaran jaringan fiber optic di laut,” jelasnya.

Menkominfo menyatakan saat ini Kapal DPL tengah kembali ke Batam setelah memperbaiki gangguan pada SKKL Jakarta-Surabaya. Selanjutnya setelah melakukan pengisian bahan bakar kembali dan pengecekan ulang, kapal akan memperbaiki jaringan SKKL Merauke-Timika.

“Sehingga kapal tersebut baru bisa available setelah dari Batam yang kita perkirakan nanti akan segera berangkat menuju ke Merauke dan menyelesaikan perbaikan jaringan kabel laut Merauke-Timika.

BACA JUGA:
Kominfo Sikapi Dugaan Kebocoran Data Pasien yang Dikelola Server Kementerian Kesehatan

Menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo dan PT Telkom Indonesia memperkirakan akhir bulan Mei 2022, perbaikan gangguan SKKL Mearuke-Timika akan selesai.

“Diharapkan selesai pada tanggal 26 Mei sebelum akhir bulan ini. Dengan demikian, kita harapkan layanan transmisi data dapat berlangsung dengan baik,” jelasnya.

Dirut Network dan IT Solution PT Telkomsel

Dirut Network dan IT Solution PT Telkom Herlan Wijanarko menyatakan kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri dalam membangun dan memelihara konektivitas di Indonesia.

“Total ada 178.000 Km jaringan fiber optic dan jaringan domestik sepanjang 124.000 ada banyak potensi gangguan karena kondisi georgrafis, jalur gunung berapi bawah laut dan ada juga longsor bawah laut serta dan kegiatan nelayan di laut dangkal yang bisa membuat gangguan kabel akibat kapal dan jangkar,” jelasnya.

Mengenai gangguan SKKL Merauke-Timika Direktur Herlan menjelaskan kemungkinan terjadi di jarak 270 Km lepas pantai Merauke. “Kalau dari pengukuran, suspeknya ada di 270 Km dari Merauke di kedalaman sekitar 60 meter,” ujarnya. 

Menurut Herlan Wijanarko, kapal DPL yang akan melakukan perbaikan akan bertolak ke Merauke pada tanggal 11 Mei 2022. “Kira-kira sampai Maluku dan lanjut ke Dobo pada tanggal 23 Mei akan perifer di area Merauke. Dalam tiga hari jika cuaca mendukung, maka perbaikan akan segera diselesaikan,” jelasnya.* (Edit. Pb-7 / Biro Humas Kementerian Kominfo)

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More