
Partai politik berbicara tentang demokrasi, namun mereka tidak memiliki tradisi demokrasi internal yang baik.
Mereka berbicara tentang kekuasaan yang sewenang-wenang, tapi mereka sendiri sewenang-wenang secara internal.
Mereka berbicara tentang pemerintahan yang bersih tapi mereka sendiri adalah penyumbang koruptor terbanyak di republik ini.
Mereka berbicara tentang pemerintahan yang terbuka dan transparan tetapi mereka sendiri sangat tertutup dan tidak transparan.
Jadi persoalan besar kita saat ini adalah bukan saja presiden memiliki kecenderungan pada gaya kepemimpian totalitarian, di mana semua hal tergantung pada kehendak dan arah kekuasaan presiden.
Tetapi juga disebabkan karena partai politik tidak dapat diandalkan mengendalikan kekuasaan presiden. Citra partai politik di masyarakat tidak dapat menandingi citra presiden.
Partai politik itu buruk, sementara Presiden Joko Widodo itu baik. Partai politik itu elitis, sementara Presiden Joko Widodo itu populis.
Partai politik itu hanya mementingkan kelompoknya sendiri, sementara Presiden mementingkan bangsa dan negara.