Dalam kondisi seperti ini rakyat turun ke jalan-jalan. Dalam kondisi seperti itu rakyat berteriak melalui panggung-panggung pentas seni dan budaya.
Negara merespon Gerakan-gerakan itu dengan cara yang otoritarian. Cara-cara otoritarian selalu mengancam Hak Asasi Manusia.
Kalau Hak Asasi Manusia terancam, maka demokrasi tidak akan pernah bertumbuh alias mengalami stunting.
Kita tidak menghendaki kondisi itu terjadi, maka kita berharap, partai-partai politik yang dalam proses electoral kali lalu mengusung tema perubahan dan tema itu dipilih oleh 40.971.906 juta warga negara, terus mengolah harapan perubahan itu melalui parlemen.
Dengan pola itu, selain partai politik tetap konsisten memperjuangkan aspirasi warga negara yang menghendaki perubahan, partai politik melalui fraksinya di DPR dapat menjadi penyeimbang kebijakan-kebikan pemerintah. Partai politik berhentilah menjadi pengkhianat suara rakyat.