Dengan kata lain, Pemerintahan Prabowo-Gibran akan didukung oleh 71.84 persen suara di parlemen. Itu berati, hanya tertinggal PDIP yang akan menjadi partai oposisi.
Dengan kondisi dukungan kuat parlemen, sudah bisa diduga bahwa kebijakan-kebijakan politik pembangunan dalam masa pemerintahan Prabowo-Gibran akan berjalan mulus, tanpa tantangan dan hambatan kritis yang berarti.
Kondisi seperti itu merupakan ancaman bagi pertumbuhan demokrasi secara sehat dan wajar. Demokrasi yang tidak sehat akan menciptakan dampak yang tidak baik bagi kemajuan bangsa dan negara.
Demokrasi yang tidak sehat dapat menciptakan ketidakstabilan politik.
Coba dibanyangkan, ada 40.971.906 juta warga negara yang menghendaki perubahan dan oleh karena itu mereka memilih Anis dan Muhamin pada Pilpres.
Mereka menghendaki perubahan karena dampak dari kebijakan pembangunan yang sedang berjalan sekarang tidak kondusif bagi mereka untuk merealisasikan hak-hak sipil, politik, sosial dan ekonomi mereka.
Idealnya, partai pengusung mereka akan terus mengolah harapan dan aspirasi ini dalam proses politik kebijakan pembangunan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran secara politik melalui parlemen.