
Paradoks: Merayakan Kemerdekaan Tapi Masih Dijajah Korupsi dan Kemiskinan
Oleh Rofin Nenggor, Mahasiswa Semester V STIPAS St. Sirilus Ruteng
Pemerintah melalui Wapres Gibran Rakabuming Raka juga pernah mengatakan bahwa pemerintah akan menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan, yang beliau sampaikan pada debat cawapres menjelang Pilpres 2024 yang lalu. Namun hingga kini 19 juta lapangan pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada.
Angka Kemiskinan Yang Tinggi
Sama halnya dengan tingkat pengangguran, angka kemiskinan di Indonesia juga masih tergolong tinggi. Bank Dunia atau World Bank masih mengkategorikan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai penduduk miskin, dengan porsi sebesar 60,3% dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa. Persentase penduduk miskin yang setara 171,91 juta jiwa itu didasari dari acuan garis kemiskinan untuk kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas (upper middle income country) sebesar US$ 6,85 per kapita per hari atau setara pengeluaran Rp 115.080 per orang per hari (kurs 16.800/US$) (Rachman Arrijal, 2025). Sementara itu dikutip dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), berdasrkan data yang rilis pada (25/07/2025), persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 8,47 persen, menurun 0,10 persen poin terhadap September 2024 dan menurun 0,56 persen poin terhadap Maret 2024. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 23,85 juta orang, menurun 0,21 uta orang terhadap September 2024 dan menurun 1,37 juta orang terhadap Maret 2024.