
Paradoks: Merayakan Kemerdekaan Tapi Masih Dijajah Korupsi dan Kemiskinan
Oleh Rofin Nenggor, Mahasiswa Semester V STIPAS St. Sirilus Ruteng
Pertanyaanya, diusia kemerdekaannya yang kini akan memasuki 80 tahun, apakah harapan dan cita-cita para pendiri bangsa kala itu sudah terwujud? Ataukah harapan dan cita-cita itu masih jauh untuk dicapai dengan realitas yang terjadi?
Melihat realitas yang terjadi saat ini, penulis bisa katakana bahwa cita-cita dan harapan para pendiri bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, bisa dikatakan masih belum terwujud. Bahkan penulis sendiri pesimis dengan gagasan besar “Indonesia Emas 2045”. Bukan tanpa alasan mengapa kemudian penulis berkomentar demikian, berikut penulis akan coba menjelaskan beberapa alasannya.
Angka Pengangguran Yang Tinggi
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Ekonomic Outlook edisi April 2025, tingkat penganggurn di Indonesia terus meningkat. Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), memprediksi bahwa pengangguran di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 5 persen, dan menjadi yang tertinggi kedua setelah Cina untuk kawasan Asia. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, saat kenferensi pers awal Mei 2025 yang lalu. Ia mengatakan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025 (Fabiola Annisa & Hasan Adil, 2025). Lebih parah lagi data menunjukan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) muda masih tergolong tinggi di Indonesia yakni berada di atas angka 16%.