Paradoks Gus Miftah

Oleh : " Sang Penutur ", Alvares Keupung*

Ketiga, pada hal yang lain, Gus Miftah adalah seorang Utusan Khusus Presiden Urusan Bidang Kerukunan Beragama dan Bidang Sarana Keagamaan. Itu berarti, amanah yang diberikan kepada Gus Miftah mengisyaratkan kepadanya bahwa kerukunan, toleransi dan legal kemanusiaan mesti menjadi garda terdepan yang harus diembannya sebagai seorang delegatus pada bidang yang dipercayakan, Gus Miftah dituntut menjadi “mulut”, menjadi “corong” yang menyuarakan kerukunan serta teladan yang mengikutinya.

Keempat, merujuk pada peristiwa 20 November 2024, ada paradoks yang sungguh sangat ” telanjang ” dan latah diucapkan seorang Gus Miftah, semacam “kesombongan verbal” : GOBLOK dan dagangan yang tidak laku adalah TAKDIR. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kedua kata ini dapat dibedah demikian : GOBLOK berasal dari Bahasa Jawa yang memiliki arti : bodoh atau tidak berpengetahuan. Pertanyaannya, apakah Gus Miftah tahu, bahwa Sunhaji sang penjual Es Teh itu benar – benar bodoh ? Mesti dikatakan secara tegas, tidak ! Yang bodoh hanyalah milik makhluk yang tidak berakal budi. Sunhaji tidak serendah itu seperti anggapan Gus Miftah. Sunhaji berakal budi, bermartabat. Pada pernyataan lain, Gus Miftah bilang bahwa dagangan tidak laku adalah TAKDIR. Gus Miftah lagi-lagi latah. Bukankah yang TAKDIR itu adalah yang sungguh berasal dari “Sang Pengasal” ? TAKDIR, hakekatnya tidak ada relasi kausalitas, sebab akibat. Maka, dagangan Sunhaji tidak laku bukanlah TAKDIR. Soal ini adalah murni soal relasi kausalitas, sebab akibat. Contoh : karena, kurang banyaknya peminat Es Teh, maka dagangan Sunhaji tidak laku. Atau, karena sepi pembeli, dagangan Es Teh Sunhaji tidak laku. Dua contoh ini hanya sebuah afirmasi pembanding antara yang TAKDIR dan relasi kausalitas.

BACA JUGA:
Paradoks Antara Kesetiaan, Penyangkalan dan Pengkianatan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More