PAPDI Peduli Bencana Lewotobi, Bilik Asmara di Lokasi Pengungsian, Perlukah?

Oleh Dr. Asep Purnama, Sp.PD, FINASIM, Ketua Bidang Humas, Publikasi & Pengabdian Masyarakat PAPDI Cabang NTT

PAPDI Peduli Bencana Lewotobi, Bilik Asmara di Lokasi Pengungsian, Perlukah?
Dr. Asep Purnama dan Pasien pengungsi Lewotobi. Foto istimewa.

 

Bilik Asmara di Lokasi Pengungsian

Membicarakan masalah seksualitas sering dianggap tabu, apalagi dalam suasana bencana alam di tempat pengungsian. Pasti ada sebagian diantara kita akan berkomentar, “Sedang susah kok bisa-bisanya memikirkan masalah seksual. Dasar otak mesum, tidak bisa mengendalikan diri”.

Namun demikian, perkenankan saya membahas masalah ini karena saya mendapat informasi dari seseorang yang sangat bisa dipercaya akan adanya kebutuhan biologis ini diantara para pengungsi saat tadi melakukan pelayanan kesehatan. Pada awalnya saya juga kaget mendengar masalah ini. Tapi, akhirnya saya juga menyadari bahwa kebutuhan biologis antara suami istri adalah bagian dari kehidupan manusia, dan mengabaikannya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional, terutama dalam situasi yang penuh tekanan.

Setelah mencoba mencari beberapa referensi, saya memberanikan diri untuk membahas masalah ini dengan tujuan mulia mencari solusi terbaik. Saya akan berupaya menyampaikan sehalus mungkin, karena menyadari bahwa tidak semua orang merasa nyaman membahas topik ini.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More