
Panggil dari Jauh; Narasi Mgr Vincent Sensi Potokota
Oleh Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, pernah bekerja di Deutsche Welle di Koeln dan Radio Nederland Wereldomroep di Hilversum, sekarang tinggal di Jakarta.
“Gerard, saya pikir kau badan besar dan tinggi. Kau punya suara di radio lebih tinggi dari kau punya badan,” sambil menepuk-nepuk bahu saya. Kami ngakak sejadi-jadinya. Ternyata, info tentang saya sudah dia dapatkan dari beberapa teman kelas saya di STFK Ledalero yang sekarang menjadi adik-adik romonya di Ende.
Saya beritahu: ka’e romo, sekarang saya di Radio Nederland Wereldomroep Hilversum. Bagus, bagus, kau memang cocok di situ, jawabnya.
Lalu saya menanyakan agenda selanjutnya bagaimana dan kapan waktu senggang untuk mampir di Belanda. Urusan tiket kereta ICE (paling cepat di Eropa), bisa saya pesan dari Belanda dan untuk ke tempat berikutnya. Dia diam sebentar dan katakan, mungkin nanti setelah pertemuan di Muenchen. Lalu saya memberikan voucher kartu telpon internasional 100 menit dan memberitahu bagaimana cara menggunakannya. Waktu itu belum ada telpon internet seperti sekarang. Dia senang sekali. Malam itu, ketika hendak masuk sesi berikut, saya pamit menuju Hauptbahnhof (stasiun utama) Koeln untuk mengambil kereta terakhir ke Amsterdam.