Pangdam XVIII/Kasuari: Mari Bangun Komunikasi Konstruktif dalam Merajut Kebinekaan dan Menolak Rasisme
Menyoal tentang kebinekaan, dirinya mengajak para tokoh dan stakeholder untuk dapat memberi contoh, panutan sekaligus mengajak warga masyarakat untuk menjadikan keberagaman perbedaan, baik suku, ras, agama, dan golongan sebagai potensi, kekuatan, dan kekayaan, bukan malah sebaliknya menjadi konflik.
“Sebagai tokoh, stakeholder atau pun pemimpin, kita harus bisa menciptakan kedamaian di tanah Papua Barat ini. Puji Tuhan, saya perhatikan masyarakat Papua Barat mulai dewasa dalam menyikapi permasalahan walaupun masih ada riak-riak orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk mengganggu kedamaian di tanah Papua tercinta ini,” ucap Mayjen I Nyoman Cantiasa.
“Negara Indonesia adalah negara yang heterogen, dan sampai detik ini, 75 tahun kita merdeka, kita masih bisa bersatu dan ini karena kerja keras kita semua masyarakat Indonesia dan juga tuntunan serta ridho Tuhan Yang Kuasa. Jadi sekali lagi, mari kita terus ciptakan kedamaian untuk membangun Indonesia,” tambahnya.
“Dalam menjaga kerukunan terkait dengan suku, agama, ras, dan golongan, serta kebinekaan dan keberagaman termasuk euphoria politik identitas dari masing-masing daerah, mari kita kelola dengan baik dengan saling menghormati dan menghargai serta memahami sesama anak-anak bangsa. Untuk itu, jangan sampai terjadi ketersinggungan, karena kita sudah ditakdirkan menjadi warga dari negara yang beragam. Kita lahir di Papua, kita jadi orang Papua, ada yang lahir di Jawa dia jadi orang Jawa. Jadi kita tidak bisa mengatur takdir yang ada, yang penting kita bisa hidup damai sampai saat ini karena ada Pancasila dan kita sepakat dengan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu,” katanya.