Pangdam XVIII/Kasuari: Mari Bangun Komunikasi Konstruktif dalam Merajut Kebinekaan dan Menolak Rasisme

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) saat menjadi narasumber pada acara Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/FGD) bertema “Merajut Kebhinekaan, Menolak Rasisme”, Senin (1/2/2021) lalu di Hotel Swiss Bell, Manokwari, Papua Barat
Peserta Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion/FGD) bertema “Merajut Kebhinekaan, Menolak Rasisme”, Senin (1/2/2021) lalu di Hotel Swiss Bell, Manokwari, Papua Barat

Dalam acara yang diikuti oleh Muspida Provinsi Papua Barat, para kepala suku, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Papua Barat tersebut, Pangdam lebih lanjut mengatakan, berbagai macam cobaan dan tantangan terhadap bangsa Indonesia, dari mulai permasalahan suku, agama, ras, dan golongan, serta propaganda dan provokasi adu domba, merupakan modus-modus dari zaman penjajahan dahulu yang hingga di era modern zaman Kemerdekaan NKRI masih menjadi masalah di negara kita, sesama anak bangsa terus diadu domba dan kita tidak sadar hal itu.

Manusia adalah makhluk sosial, apapun bentuknya. Kita butuh berinteraksi, bekerja sama, saling membutuhkan dan lain sebagainya. Makhluk sosial merupakan gabungan manusia yang selalu berinteraksi. Namun demikian, dalam berinteraksi terkadang bisa terjadi konflik atau perpecahan, apabila interaksi tersebut tidak diikuti dengan sikap saling menghargai dan memahami. Terkait itu, lanjutnya, para founding father telah menyampaikan bahwa hanya ‘Pancasila’ yang bisa mempersatukan kita dengan kondisi keberagaman, kebinekaan yang ada di Indonesia ini, dan kita semua sepakat akan hal itu pada tgl 28 Oktober 1928, dengan suatu Sumpah Pemuda sehingga berdirilah yang namanya negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, sehingga berbagai bentuk interaksi dapat diwadahi dan menyatukan semua kepentingan di NKRI.

BACA JUGA:
Tegaskan Kemitraan dengan Jurnalis, Bupati Belu Siap Menerima Kritik dan Saran yang Obyektif
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More