Pancawindu Imamat Romo Herman Ando Pancarkan Nilai-Nilai Universal dari Kevikepan Reo untuk Indonesia dan Dunia

Laporan Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku dan Seksi Humas dan Publikasi Panitia Pancawindu Imamat Vikep Reo)

Dalam kerangka mengikuti Yesus sebagai imam, Posisi itu tak ada kaitannya dengan ‘kedudukan, kuasa dan jabatan. Tidak ada kaitannya dengan karier, melainkan tetap berakar pada satu kata kunci yakni Panggilan sebagai seorang Imam. Dan tugas utama dari seorang imam adalah ‘berada dekat Yesus, mendengarkan Dia, belajar dari Dia, dan terutama mewartakan atau memberikan kesaksian tentang Dia bagi Tubuh MistikNya sendiri yakni Gereja dan kepada dunia.

Di dalam doa-doa keseharian umat bagi para imamnya, selalu terucap harapan agar kiranya para imam itu tetap setia pada ‘posisi mereka sebagai orang yang selalu dekat dengan Yesus, Tuhan dan Imam Agung.’ Yesus itu hadir dalam ‘kekecilan, kesederhanaan, kemiskinan, dalam ketakpastian nasib; Yesus hadir dalam suasana penuh ancaman, tekanan dan penuh keterbaian…. Dan di situlah tempat di mana seorang imam, seorang murid Tuhan atau Gereja mesti berada.

Hal kedua yang hendak kita renungkan, saya lukiskan seperti berikut ini: “Ibu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang minta posisi kanan dan kiri bagi kedua anaknya itu dalam Kerajaan Yesus kelak… Tetapi yang dapatkan posisi kanan dan kiri saat Yesus hadir sebagai Raja bermakhkota duri, dalam Kerajaan Salib di Golgota justru adalah dua orang penjahat.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More