Pancasila dan Budaya Manggarai, Falsafah Hidup Penghuni Bumi Nuca Lale (Bagian 3)
(Salah Satu Akar Pancasila sebagai Dasar Negara Bukan Sebagai Pilar Negara)
Kehilangan budaya merupakan kelemahan diri kita maka ini menjadi kesempatan bagi masuknya paham dari luar untuk menggoncangkan kehidupan masyarakat yang tidak punya kekuatan. Paham kapitalisme misalnya, masuk tanpa hambatan bila manusia tidak memiliki karakter dasar yang dibentuk. Bila paham kapitalis masuk, maka kekayaan nasional akan dengan mudah dijual atau dikuasi serta diambil dari tangan generasi di hari depan, karena generasi muda tidak memiliki rasa memiliki akan kekayaan kebudayaan itu sendiri. Apalagi nilai-nilai budaya itu mereka tidak memahami bahwa nenek moyang survive hidup sampai melahir cucu cece di planet bumi ini justru karena kekuatan budaya itu sendiri.
Pengaruh kapitalis menembus sampai ke dalam system ekonomi, politik dan kekuasaan yang diperoleh dari perjualbelikan suara rakyat. Suara rakyat mudah ditawarkan dengan janji omong kosong dari calon yang tidak beradap atau demi imeng-imeng jabatan, kejujuranpun dikorbankan oleh para calon.di sana akan muncul politik rente. Janji semua, lalu mengumpulkan para pemilik modal besar untuk membeli suara rakyat. Politik pembangunan semu ini, melahirkan kebohongan atau pemerkosaan nilai-nilai murni budaya yang sudah terbentuk dalam diri anak bangsa.