Pancasila dan Budaya Manggarai, Falsafah Hidup Penghuni Bumi Nuca Lale (Bagian 2)
(Salah Satu Akar Pancasila sebagai Dasar Negara Bukan Sebagai Pilar Negara)
Kebudayaan Manggarai sudah ada signal atau cikal bakalnya adalah kehidupan manusia Liang Bua. Sebagaimana kehidupan homo soloensis mempunyai kebudayaan seperti yang digambarkan pada hasil Kebudayaan Penemuan Pada 1950-an, sebenarnya Manusia Liang Bua telah memberikan data-data tentang adanya kehidupan praaksara. Pada tahun 1950-anseorang pastor barat bernama Verhoeven lebih dulu menemukan beberapa fragmen tulang iga manusia di Liang Bua yang berasosiasi dengan berbagai alat serpih dan gerabah. Penemuan pater Verhoeven berlanjut pada 1965, yaitu ditemukan tujuh buah rangka manusia beserta beberapa bekal kubur berupa beliung dan gerabah. Diperkirakan Liang Bua merupakan sebuah situs neolitik dan paleometalik.
Pada tahun 1970, R. P. Soejono dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melajutkan penelitian yang menunjukkan bahwa Manusia Liang Bua secara kronologis menunjukkan hunian dari Zaman Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik. R. P. Soejono kembali melakukan penggalian pada 2003 bersama Mike J. Morwood dan berhasil menemukan fosil enam individu yang selanjutnya diuji pada laboratorium arkeologi dan membuktikan bahwa kehidupan Manusia Flores terutama Manggarai berasal dari Liang Bua.