Pancasila adalah Dasar NKRI Bukan Pilar (Bedah Buku)
Oleh: Konstantinus Hati, S.ST.,M.Kes
Semua kehadiran ajaran dan keyakinan kepada Tuhan yang datang dari luar Nusantara sesungguhnya sudah ada di bumi Nusantara pada beberapa abad sebelumnya. Anak bangsa Nusantara pada abad sebelum ajaran Budha Mahayana, Kristen dan Islam masuk ke Nusantara, mereka manusia di Nusantara sudah memiliki perilaku religiusitas seperti dalam teori panteisme-momisme yang dijelaskan penulis Ben Senang Galus Dalam Buku ini. Dalam perilaku religiusitas panteisme, anak bangsa Nusantara sudah melakukan penghormatan terhadap wujud yang Maha Tinggi, pengakuan adanya roh-roh pada setiap benda, penghormatan terhadap sesama. Lalu adanya niat untuk memuja wujud itu sehingga mereka menciptakan bentuk tata ritual yang disebut dengan liturgis budaya. Pembentukan liturgis budaya ini pada hakekatnya tidak bertentangan dengan ajaran agama yang masuk seperti Budha Mahayana, Kristus dan Nabi Muhammad, SAW. Sehingga semua ajaran itu masuk ke Nusantara mudah bertumbuh dengan subur. Namun, kehadiran ajaran agama itu tidak pernah dan tidak boleh menghapus ajaran budaya atau ajaran Panteisme leluhur kita.