Orang Katolik Bukan Kanibal

Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo

Selanjutnya Kirchberger menjelaskan, penggunaan kata sarx hendak menekankan kebadaniahan Yesus dalam eksistensi konkrit, yang lahir sebagai manusia dan wafat di kayu salib. Dengan kata lain, dalam hubungan dengan salib, daging dan darah menunjuk pada sengsara dan wafat Yesus di kayu salib sebagai pemberian diri yang paling radikal dan ketaatan yang paripurna pada kehendak Bapa-Nya demi menyelamatkan manusia.

Namun Kirchberger mewanti-wanti pembacaan terhadap aspek kebadaniahan konkrit Yesus agar tidak jatuh dalam pengertian yang magis-otomatis. Itulah sebabnya iman mandapat aksentuasi yang penting dan mendalam (lih. Yoh. 6:47).

Penjelasan di atas, menurut Kirchberger, tidak bisa dipisahkan dari pembacaan teks Yoh. 6:32-51b, dalamnya Yesus mewahyukan diri sebagai “Roti Surgawi”. Yesus dalam eksistensi-Nya yang konkrit badaniah adalah roti yang benar-benar turun dari surga. Dalam formula refleksi teologis-biblis Kirchberger, Yesus adalah pribadi historis-konkrit yang memperagakan ide “Roti Surgawi” secara benar.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More