
Orang Katolik Bukan Kanibal
Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero, tinggal di Labuan Bajo
Selanjutnya St. Faustina menulis: “Dalam misa kudus, yang dipimpin oleh Pastor Andrasz, aku melihat Kanak-Kanak Yesus. Kedua tangan-Nya terulur ke arah kami, sementara Dia duduk di dalam piala yang digunakan dalam misa kudus itu. Sesudah menatap aku dengan tajam, Dia mengucapkan kata-kata berikut: “Sebagaiman engkau melihat Aku di dalam piala ini, demikianlah Aku tinggal di dalam hatimu.” (BH. 1346)
Penutup
Apakah di antara kita masih juga tetap belum percaya bahwa Hosti Kudus yang kita sambut dan makan dalam ekaristi sungguh-sungguh adalah Tubuh Tuhan Yesus sendiri? Apakah benar kita, orang katolik kanibal? Pertanyaan retoris-refleksif ini mengantar kita untuk menukik lebih dalam ke sanubari agar kita membaharui sikap dan perilaku serta cara pandang kita tentang ekaristi.
Patut diakui bahwa umumnya, orang katolik mengetahui, roti dan anggur adalah Tubuh dan Darah Kristus lewat ajaran-ajaran guru agama, katekis, kotbah dan buku-buku. Pengetahuan itu hanya sampai di situ. Jadi masih sebatas sebagai sebuah pengetahuan. Dengan kata lain, pengetahuan saja belumlah cukup untuk mengerti sepenuhnya tentang misteri ekaristi.