Masuknya kios dan toko yang ikut memajang obat di kampung-kampung melibas profesi si Om. Profesi yang dulu sempat tenar dan monopolistik itu tamat.
Walau hanya masa lalu, cerita tentang mereka tak pernah pudar. Bukan soal benar atau salah. Sama sekali bukan. Tapi mereka adalah wajah orisinil perkembangan konsep kesehatan di daerah pelosok seperti kami.
Apapun yang mereka lakukan, peran itu mengisi asa ketika kesehatan dimaknai sebagai obat-obatan. Biarpun yang dikunyah ternyata hanya permen murah, itu semua sudah terlanjur disebut obat. Yahh..mau bagaimana lagi.
*Penulis adalah Mahasiswa Program Doktoral Dalam Bidang Managemen Lingkungan IPB, Penggiat Standar Berkelanjutan