NTT dalam Gerakan Literasi Sekolah

Oleh: Albertus Muda, S.Ag  (Guru Honorer SMA Negeri 2 Lewoleba-Lembata-NTT)

Dalam rangka penguatan gerakan literasi dan pendidikan anak dalam keluarga, khususnya penguatan literasi dasar, maka penulis mengajak para guru dan orang tua untuk menimba beberapa solusi yang ditawarkan Mary Susan Miller dalam buku Save our School (2008:26-27). Pertama, mulailah membacakan bahan bacaan untuk anak ketika anak berumur lima bulan. Kedua, bawalah anak ke perpustakaan atau toko buku terdekat untuk memilih buku bersamanya ketika ia bertambah besar.

Selain kedua solusi di atas, ada solusi ketiga, orang tua di rumah atau guru di sekolah sebaiknya rutin membacakan bahan bacaan untuk anak, ketika anak mulai membaca sendiri. Keempat, ketika anak duduk di kelas enam, jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan di rumah. Kelima, multimedia penting untuk menumbuhkan minat baca anak. Tugas orag tua dan guru, menyediakan buku versi elektronik sambil mengajak anak melihat versi tulisnya.

Kita berharap para tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca. Tidak adanya bahan bacaan bukanlah alasan untuk pembelaan diri. Sebaliknya, kita mesti mengakui bahwa situasi di sekeliling kita justru kurang literat. Tidak bisa tidak, pemerintah mesti menjadi ujung tombak, bekerja sama dengan pihak swasta sambil merangkul para penggiat dan penggerak literasi untuk bersama mewujudkan gerakan literasi sekolah di provinsi NTT.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More