Novo Nordisk-Bio Farma Kolaborasi Produksi Insulin

JAKARTA, Pojokbebas.com–Prevalensi penderita diabetes di Indonesia kian meningkat.

Saat ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045.

Menanggapi kondisi itu, Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Indonesia.

Penandatanganan MoU ini menandakan komitmen bersama Novo Nordisk dan Bio Farma untuk memperkuat ekosistem kesehatan di Indonesia.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan, kemitraan ini bertujuan untuk secara signifikan meningkatkan akses terhadap pengobatan diabetes yang berkualitas dan terjangkau.

Kemitraan ini l, lanjut dia, juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan penyakit diabetes kronis, dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan Indonesia dalam mengatasi tantangan global.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen bersama, khususnya dari pemerintah, untuk mendukung produksi produk dalam negeri yang inovatif,” kata Shadiq, Selasa (9/7/2025).

Novo Nordisk, dia menjelaskan, menghadirkan keahliannya dalam perawatan diabetes dan produksi insulin dalam kolaborasi ini.

Sementara Bio Farma menghadirkan kemampuan manufaktur lokalnya yang sudah mapan.

“Dengan menggabungkan kekuatan kedua belah pihak, kemitraan ini bertujuan untuk menciptakan landasan yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam pengelolaan diabetes di Indonesia,” urainya.

Kerja sama ini menegaskan potensi kolaborasi yang saling menguntungkan.

“Novo Nordisk dan Bio Farma Bersama-sama menargetkan untuk memberikan dampak positif bagi hampir satu juta orang dengan diabetes dalam dekade mendatang,” tukasnya.

BACA JUGA:
Iman Super Premium

Sreerekha Sreenivasan, Vice President dan General Manager, Novo Nordisk Indonesia mengatakan, di Novo Nordisk, pihaknya berjalan dengan visi untuk mendorong perubahan pada penyakit kronis yang serius.

“Memperbaiki kualitas kehidupan orang dengan diabetes sangat penting untuk mewujudkan visi ini, dan kami berupaya untuk memberikan akses yang setara terhadap penanganan diabetes. Kolaborasi dengan Bio Farma dalam ini memperkuat komitmen kami untuk Indonesia,” kata Sreerekha.

Diketahui, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, diperkirakan 80,6% orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol.

Kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia,  menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.

Banyak orang dengan diabetes di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola kondisinya karena terbatasnya pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit ini serta penanganan yang tepat.

Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2020 mengungkapkan bahwa hanya 2 juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan kesehatan nasional (Jaminan Kesehatan Nasional, JKN).

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan, diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi.

“Saat ini, kita lemah dalam skrining, dan kita perlu mereformasi sistem layanan kesehatan. Jika kita dapat mengidentifikasi dan mengobati diabetes sejak dini, maka biaya perawatan akan lebih murah dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup dengan diabetes,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA:
Kampanye ‘Optimism Your Feed’ Ingin Kembalikan Keseimbangan Hidup

Pemerintah, kata dia, telah mereformasi 10.000 layanan primer untuk penanganan diabetes yang lebih baik. “Kolaborasi antara Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma ini bertujuan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Novo Nordisk Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat kapasitas dan melatih para tenaga kesehatan profesional.

“Misalnya dalam penerapan program pelatihan diabetes terakreditasi yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), serta program Advanced Diabetes Care dan Centers of Excellence in Diabetes,” tutupnya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More