Ada orang yang berani terlibat dalam percakapan dengan orang lain. Terlibat sebatas mendengarkan apa yang dipercakapkan tetapi tidak bisa terlibat lebih banyak menyangkut bahan yang dipercakapkan. Apalagi topik percakapan itu tidak bersifat umum/ilmu pengetahuan atau topik itu tidak bisa melibatkan pihak lain.
Selama tidak diperkenankan nimbrung dalam percakapan bisa dicap sebagai manusia yang tidak beretika, tidak sopan atau tidak bisa menghargai percakapan orang lain yang bersifat sangat privasi. Maka kuping sebagai salah satu alat pancaindra berperanan dalam mengakses informasi. Informasi yang didapatkan bisa utuh bisa juga tidak utuh sangat bergantung pada kuping dan cara serta kesediaan kita dalam menguping/mendengarkan.
Nguping – Menguping:
Dengan tanpa sengaja saya sempat menguping percakapan antara dua anak gadis cilik. Dari balik dinding rumah, saya pernah ’nguping’ (menguping) percakapan dua anak, gadis cilik yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Cerewetnya, aduhai. Seperti biasa, ketika anak-anak lagi berkumpul bersama, setiap anak berusaha bahkan berebutan menceritakan pengalaman yang mereka alami, yang mereka lihat, dan yang mereka dengar sendiri dari orang tua, orang lain, atau yang ditonton di TV. Mereka terlihat lebih bebas dan leluasa menceritakan sesuatu bahkan segala sesuatu ingin diceritakan kepada sesama temannya dengan sangat ekspresif, bebas, dan tulus tanpa menyembunyikan hal-hal tertentu. Saya sampai geleng-geleng kepala. Maklum anak gadis (masih cilik). Yang asyiknya, dari percakapan mereka saya sempat menangkap sesuatu di balik topik pembicaraan mereka menyangkut pendidikan anak dalam keluarga dan lingkungan di mana anak itu bergaul dan bersosialisasi. Masing-masing terbentuk pola pikir/konsep tentang sesuatu secara sangat berbeda. Latar belakang keluarga mereka dapat terlihat dari topik pembicaraann atau cerita mereka dan cara mereka mengekspresikan diri dalam bercerita serta konsep mereka terhadap sesuatu.
Ternyata benar adanya seorang anak akan tumbuh dari hasil menjiplak kelakuan orang tuanya.
Sangat menarik pater. Berbicara tentang anak kecil memanglah sebuah ketulusan. Mendengarkan mereka berbicara tentang banyak hal, sangat lucu dan naif, mereka hanya berbicara tentang apa yang mereka dengar, apa yang mereka alami, apa yang mereka tonton. Sangat tulus dan apa adanya, tanpa rekayasa. Oleh karena itu, anak-anak memang harus diberikan cintan dan perhatian yang lebih, terutama pelajaran dasar mengenai agama, dan bagaimana cara mereka bersikap.
Terima kasih pater.
INFormasi menarik