Ngada, Kabupaten Tirai Bambu Bikin Presiden Jokowi Jatuh Cinta
Oleh Wall Abulat (Wakil Pemred Florespos.net)
Keempat, jangka panjang, menghadirkan sumber mata air baru.
Dalam upaya mengembang tanaman bambu, Bupati Paru Andreas melakukan kebijakan penanaman bambu yang sudah dilaksanakan sejak bulan Januari 2022 sebanyak 12.534 bibit anakan bambu
Pertama, pada Januari-Maret 2022 Genamere/Perhutanan Sosial dan Lahan Gapoktan – 6500 23 Feb 2022 Ratogesa/Kawasan Daratei 0,6 Ha 934 22 Maret 2022 Ngoranale/ Kawasan Kalibatu 3,6 Ha 2100 25 Maret 2022 Beja/Kawasan Watunariwowo 4,41 Ha 3000 Perkembangan pembibitan di Kabupaten Ngada dengan target 400.000 bibit anakan bambu yaitu: di Desa Beja, Mengeruda dan Inelika mencapai 81 %.
Dengan rincian sebagai berikut :
LOKASI PEMBIBITAN BIBIT TANAM TOTAL HIDUP PROSENTASE
BEJA 147.237 117.349 80 %
MENGERUDA 130.637 123.297 94 %
INELIKA 93.715 82.282 88 %
JUMLAH 371.589 322.928 87 %
Untuk dapat menangani lahan kritis seluas ± 19.180 Ha yang berada dalam kawasan hutan lindung dan hutan produksi pada Blok Pemanfaatan (± 19.180 Ha) dan Blok Pemberdayaan (± 4.475 Ha) dengan pendekatan pola Perhutanan Sosial (jarak tanam 5m x 5m), maka dibutuhkan bibit anakan bambu sebanyak ±7.672.000 koker. Dengan biaya pembibitan Rp.2.500,- per koker, maka masyarakat akan mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp.19.180.000.000,-