Nataru Sebagai Momentum Transformasi Diri (Sebuah Refleksi)

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

“Natal adalah saatnya kita saling memaafkan dan memulai hubungan baru.”, sedangkan tahun baru, waktunya merenung dan mensyukuri semua pelajaran yang telah kita dapatkan di tahun sebelumnya.”

“Bukan berapa banyak yang kita berikan tetapi berapa banyak cinta yang kita berikan untuk memberi”…Bunda Teresa

 

Asal Usul Natal Dan Maknanya

Setiap tanggal 25 Desember umat Kristiani sejagat merayakan Hari Raya Natal. Dalam bahasa Inggris, Natal disebut dengan Christmas, yang berasal dari kata Cristes maesse, yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Hari suci umat Kristiani ini merupakan peringatan atas kelahiran Yesus Kristus. Perayaan Natal dulunya merupakan tradisi Kekaisaran Romawi yang menandai terjadinya pergantian musim baru. Di luar negeri, perayaan Natal pada umumnya terjadi pada musim dingin. Bagi orang Romawi, musim dingin merupakan salah satu hari gelap yang harus mereka lalui. Sebab, tidak jarang mereka harus mengalami musim dingin yang sangat buruk sampai mengganggu segala aktivitas. Oleh sebab itu, ketika musim tersebut sudah berlalu, orang Romawi akan bersukacita dan mengadakan pesta.

BACA JUGA:
Kurikulum Merdeka: Antara Harapan dan Kenyataan (Sebuah Refleksi di Hardiknas 2023)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More