
Napak Tilas Gereja Tua Lengko Ajang: Butuh Kolaborasi Bersama untuk Merawatnya
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati, dan Buku Emas Paroki Thomas Morus Keuskupan Maumere)
Pater Piter juga membenarkan bahwa Gereja Tua Lengko Ajang sudah menjadi Situs Rohani yang pengelolaannya dalam koordinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur, dan Keuskupan Ruteng.
“Gereja Tua Lengko Ajang sudah menjadi situs rohani dan menjadi perhatian Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur, dan Keuskupan Ruteng,” kata Pater Piter.
Demikianlah secara sekilas napak tilas Gereja Tua Lengko Ajang yang selama ini dikenal sangat eksotis dan membuat warga dunia jatuh cinta.
Kiranya secuil napak tilas ini memberikan gambaran awal keberadaan Gereja Tua Lengko Ajang saat ini, yang disertai adanya harapan dan kenyataan yang kiranya memotivasi kita untuk melakukan upaya-upaya konkret merawat dan melestarikan Gereja Tua Lengko Ajang ini.
Tidak bisa-belajarlah. Tidak dapat bersungguhlah. Mustahil-cobalah. Marilahlah kita bersatu hati ,melakukan upaya-upaya konkret melestarikan Gereja Bersejarah Lengko Ajang ini Untuk Keagungan Allah Yang Lebih Besar (Ad Majorem Dei Gloriam). Deus Benediat-Tuhan memberkati.***