Nanga Banda Menggugat (Refleksi Sejarah Manggarai di Reok)
Oleh Nurdin, SE (Pinca PT BRI Cabang Maumere)
Hal yang paling penting saat ini adalah pemerintah Kabupaten Manggarai telah merespon dengan cepat dan positif atas “gugatan” ini. Tim yang ditugaskan khusus oleh Pemkab Manggarai, turun langsung ke TKP untuk melakukan investigasi dan juga koordinasi. Tim tersebut telah melakukan tugas mereka. Kita hanya menunggu klarifikasi dan penjelasannya nanti.
Selanjutnya, tentu kemunculan kasus Nanga Banda ini akan tetap menjadi perhatian dan perbincangan di ruang publik. Saran saya, kita ikuti saja alur penyelesaiannya nanti, tentu berdasarkan fakta dan peraturan hukum positif yang berlaku.
Keterlibatan kita dalam berbagai diskursus juga sebaiknya mengambil jarak yang netral. Ikut memberikan komentar sebagai wujud dalamdinamika diskusi di media sosial, tentu itu bagus. Namun sebaiknya tanpa mengedepankan sikap pro maupun kontra. Apalagi saling menafikan satu sama lain.
Karena realitas sejarah yang tidak bisa kita pungkiri, telah terjadi infiltrasi dan akulturasi budaya Bima dan Gowa dalam kebudayaan masyarakat Reo-Pota Manggarai. Hal ini juga menjadi bagian dari kekayaan budaya masyarakat Manggarai yang kita banggakan. Semua keberagaman budaya itu, buah dari sejarah masa lampau kita, yang telah melebur dalam nadi kehidupan masyarakat Reo-Pota yang tentu bangga sebagai orang Manggarai. Kita harus saling mendukung satu sama lain menuju masyarakat Manggarai yang damai dan sejahtera saat ini.