Nanga Banda Menggugat (Refleksi Sejarah Manggarai di Reok)
Oleh Nurdin, SE (Pinca PT BRI Cabang Maumere)
Pada akhirnya kita juga paham bahwa Nanga Banda memiliki posisi strategis dan penting bagi lahirnya “kebaikan” dan “keburukan” yang diwariskan dalam perkembangan zaman berikutnya. Kita pun mulai tercerahkan tentang sejarah kehadiran Kerajaan Bima dan Gowa di Manggarai yang berbasis di Reo dan Pota khususnya, dengan segala konsekuensi logis yang diemban oleh generasi- generasi keturunan berikutnya.
Peristiwa Nanga Banda saat ini, semoga dapat membangkitkan kembali kesadaran individu dan kolektif kita. Meskipun kita juga menyaksikan berbagai pandangan dan komentar, baik yang pro maupun yang kontra, hadir di ruang publik, Bahkan tidak sedikit komentar yang bernada skeptis dan sinis, atas aksi yang dilakukan oleh saudara Herdin Bahrun tersebut. Semua tanggapan itu berkelindan di tengah masyarakat. Dari obrolan warung kopi sampai di linimasa, seperti media online dan media sosial semacam Facebook.
Komentar dan argumentasi saling bersahutan, dengan sudut pandangnya masing-masing. Perspektif sejarah seringkali dikait-kaitkan, tentu dengan dasar referensi masing-masing. Fenomena ini sangat menarik, sebagai bukti kepedulian generasi kita, pada lintasan sejarah yang melingkupinya.