Mungkinkah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Diperiksa KPK?

Saat kalangan Kampus mengeritik sikap Joko Widodo yang tidak netral dalam Pilpres, Bahlil salah satu yang terdepan memberi perlindungan untuk presiden. Ia menuduh, gerakan para akademisi tersebut didasari oleh skenario tertentu untuk menguntungkan pasangan capres lain.

Bahlil sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo. Ia juga sangat dekat dengan presiden terpilih versi quick count. Apakah Presiden Jokowi dan Prabowo-Gibran akan membiarkan Bahlil tersandera dugaan korupsi?

Harus dipahami, untuk memberantas korupsi di negeri ini, kita tidak dapat menggantungkan harapan kita pada komitmen politik pemerintah Jokowi. Apalagi pelemahan KPK terjadi pada pemerintahan Jokowi. Dampak pelemahan itu, indeks korupsi kita terus merosot.

Secara institusional, KPK juga berada dalam rumpun eksekutif. Otoritas tertinggi dalam eksekutif adalah presiden. Oleh karena itu, kita dapat saja menduga bahwa pergerakan KPK tidak dapat terlepas dari sinyal-sinyal kekuasaan presiden yang harus dimengerti oleh KPK.

Dalam konteks ini, misalnya, kasus dua menteri dari NasDem yang menjadi pesakitan KPK tidak dapat terlepas dari sinyal-sinyal kekuasaan itu. Kita semua ketahui, NasDem jauh-jauh hari telah mendukung Anies sebagai calon presiden.

BACA JUGA:
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan Mendali Vatikan untuk Soekarno
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More