Moralitas Jurnalistik di Era Digitalisasi
Oleh Marianus Gaharpung, dosen FH Ubaya, Surabaya
Jurnalis “all out”
Keseriusan dan tindakannya yang selalu “all out” merupakan salah satu ciri yang seharusnya dipunyai seorang berprofesi jurnalis. Jiwa “hunter” (pemburu) dan petarung sejati harus menjadi jiwa yang “handarbeni”. Artinya dalam jiwa seorang jurnalis merasakan memiliki tugas dan tanggung jawab bahwa media adalah urat nadi kehidupannya. Profesi yang harus mempunyai nilai moral spirit yang dahsyat dalam hal kejujuran, obyektivitas, independensi, transparan serta akurat, sehingga disegani, dihormati bahkan ditakuti oleh siapapun.
Justru sekarang stigma negatif terus menghantam profesionalisme yurnalis. Wartawan jadi “piaraan” pejabat, polisi bahkan penjahat hal ini menjadi buah bibir seliweran di jagat raya dunia maya. Apakah itu benar, hanya wartawan yang tahu jawabannya. Ada juga wartawan asal tulis berita, sangat subyektivitas diri wartawan di dalam membuat pemberitaan daripada buah pikiran sang narasumber. Terkadang wartawan menulis berita yang didapat dari sesama wartawan bukan langsung dari narasumber.