“Kamu Bukan Orang-Orang yang Terbuang”, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD Uskup Agung Ende Kunjungi Panti Santa Dymphna Maumere

Oleh Dionisius Ngeta, Staf Panti/Yayasan Panti Santa Dymphna Maumere

Pertama, Psiko-spiritual. Di panti selalu ada doa pagi bersama jam 4.30, ada misa pagi bersama jam 06.00, ada doa sebelum kegiatan terapi jam 08.00, ada doa Kerahiman jam 03.00 sore, ada doa Rosario jam 06. 00 sore dan ada doa tutup hari jam 09.00 malam. Kami di sama seperti di biara-biara.

Kedua, Pendekatan Psikologi. Berbagai program dan kegiatan terapi psikologi dilakukan setiap hari oleh tenaga psikologi dan perawat untuk ODGJ di Panti ini. Ketiga, Pendekatan medis. Selalu dilakukan pemeriksaan medis tiap hari, tiap bulan oleh para perawat dan tenaga medis di Puskesmas Kopeta. Jika mereka mengalami sakit/penyakit tertentu, dilakukan pemeriksaan laboratorium, dikonsulkan ke dokter bahwakan dirawat di Rumah Sakit daerah jika harus dilakukan.

Keempat, Pendekatan Sosial. Sama saudara/I kita (ODGJ) hidup dalam suasana kasih persaudaran dan kekeluargaan. Mereka tidak dipasung/dikurung. Mereka dimandikan, digunting rambut dan kukunya, dikeramas rambutnya, ada pasien yang harus disuap pada saat makan, kami di sini olah raga bersama-sama, rekreasi bersama-sama, makan dan minum bersama-sama. Kelima, Pendekatan Kinestetis. Setiap hari selalu ada musik dan lagu. Musik-musik dan lagu-lagu yang teduh selalu dibuka untuk mereka, kami menari bersama mereka.

BACA JUGA:
Sudirman Said Tak Lolos Seleksi Capim KPK, Begini Komentar Keras Rocky Gerung
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More