Mgr. Paul Budi Kleden, SVD: Caritas Fraternitatis  Maneat In Vobis

Oleh Wall Abulat (Alumnus IFTK Ledalero dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati)

Kedua, Topi Petani: tanda kesederhanaan dan perlindungan inilah panggilan tugas yang dijalankan dalam cara yang sederhana demi menyapa umat dalam serba situasi  yang dihadapi, terutama dalam bidang penggembalaan umat Allah Keuskupan Agung Ende.

Ketiga, burung merpati: tanda kehadiran dan kuasa Allah Roh Kudus saat Yesus dibaptis memulai awal perutusanNya dan yang dicurahkannya kepada Gereja pada Pentekosta. Roh Kudus adalah jiwa Ilahi Gereja.

Keempat, Kitab Suci. Dalam terang Roh Kudus Gereja dipanggil untuk mendengar, menafsiar, mengamalkan dan mewartakan Tuhan yang bersabda melalui Kitab Suci, alam ciptaan dan peristiwa sejarah. Warna merah pada sisi Kitab Suci adalah lambang kemartiran, pewartaan dan kesaksian akan Firman Tuhan menuntut pengorbanan.

Kelima, Bunda  Maria dan Ketiga Kuntum Bunga. Huruf M adalah presentasi nama Bunda Maria. Santa Perawan dikandung tanpa noda adalah Pelindung Keuskupan Agung Ende. Ketiga kuntum bunga itu adalah presentasi tiga wilayah Kevikepan Keuskupan Agung Ende yakni Bajawa, Mbay, dan Ende. Ketiga wilayah ini dipersatukan dalam kasih Keibuan Bunda Maria yang menginspirasi  dan meneguhkan kita untuk setia memelihara kasih persaudaraan.

BACA JUGA:
Wabup Mabar: Hari Kartini Hendaknya Jadi Inspirasi dan Semangat Baru Bagi Perempuan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More