
Merayakan Keberagaman Sebagai Penghormatan Terhadap Hak Asasi Manusia
Oleh Yulius Regang, KJW-Pena Inklusi
Di sela-sela kesibukan, Shilvy Chiphy kadang mengeluarkan suara khas perempuan yang membuat opreter tersenyum sipu menyaksikan tingkah Shilvy dan teman-teman yang tampak jenakah.
Di saat persiapan hampir rampung, giliran petugas sound sistem mulai menata salon (speaker) dan peralatan band lainnya. Mereka mengangkat dan memasangnya dengan penuh hati-hati. Ada drum, gitar, keyboard dan beberapa mic puntung yang ditancapkan pada tripot yang sudah disiapkan. Suasana pesta mulai terasa.
Setelah aktivitas penataan sound system dan band sudah selesai, para crew band dan saound mulai melakukan uji coba, sesekali terdengar suara, “cek, cek, cek sound”. Yang lain tampak sibuk menarik dan membentangkan kabel-kabel sound system, dan mengurainya satu persatu hingga rapih.
Seiring waktu yang terus berjalan, peserta satu dua mulai masuk arena kegiatan, alunan music reggae yang dimainkan crew band menggelegar di tengah keheningang, seolah-olah sedang mengajak peserta untuk segera masuk arena.
Terik mata hari perlahan mulai melemah, angin berhembus sepoi-sepoi, peserta mulai berdatangan diiringi alunan music reggae baik dalam bahasa Inggris, Indonesia hingga lokal. semuanya disuguhkan untuk menghibur para peserta. Decak kagum datang dari peserta setelah mendengar suara emas yang melantunkan lagu reggae. Suaranya bersih dan enak di dengar. Ada letupan suara yang datang dari peserta, memuji keelokan suara sang penyanyi reggae. Wah…saya tidak hoby music, tetapi ikut menikmati.