Merayakan Keberagaman Sebagai Penghormatan Terhadap Hak Asasi Manusia
Oleh Yulius Regang, KJW-Pena Inklusi

PERJUANGAN menuju kesetaraan gender belum ada kata selesai. Bentuk-bentuk stigma dan diskriminasi masih menjadi momok yang menakutkan. Ruang kebebasan berekspresi masih terbatas. Hak dan kebebasan berekspresi dipasung, serta ruang-ruang public belum seutuhnya ramah terhadap kelompok rentan. Inilah persoalan-persoalan pokok yang merangsang aktivis kemanusiaan untuk lantang menyuarakan tentang perlindungan, kesetaraan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia.
Mendengar kata Hak Asasi Manusia, saya teringkat akan kegiatan aksi penggalangan dukungan publik yang diselenggarakan oleh komunitas Fajar Sikka dan PBH-Nusra. Kegiatan penggalangan dukungan public ini dilaksanakan bertepatan dengan hari HAM Internasional yang jatuh setiap tanggal 10 Desember setiap tahun.
Perayaan hari HAM Internasional tahun 2022 dirayakan oleh Fajar Sikka, pada Minggu, 11 Desember 2022. Pergeseran ini lebih disebabkan oleh padatnya agenda dari mitra NGO, pemerintah dan komunitas kelompok rentan lainnya.