Merawat Literasi Jurnalistik, dari SMAN I Role Delu Kabupaten Sikka untuk Indonesia dan Dunia

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis, dan Penulis Buku)

Pertama, Nilai Kecerdasan (Intellectual Value): orang yang terbiasa menulis biasanya terbiasa dalam aktivitas berolah pikir, mencari ide baru, menganalisis kasus/kejadian, merancang urutan pikiran yang logis, dan belajar kata, belajar merangkai kalimat, dan menghasilkan satu paragraph yang sesuai kaidah artikel/opini yang ditulis. Taahapan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk latihan kecerdasan berpikir/intelektual.

Kedua, Nilai Pendidikan (Educational Value): orang yang sering menulis disadari atau tidak  aktivitas itu merupakan proses mendidik diri sendiri dengan cara membuka kamus, membaca ensiklopedi, akses google dan internet, dsb.

Ketiga, Nilai Kejiwaan (Psicholigical Value): mana kala tulisan kita berhasil menembus  “blockade”  redaktur dan tulisan kita dimuat di media massa, kita merasa puas, gembira dan bangga. Penulis percaya diri dan selanjutnya bergairah untuk menulis dan terus menulis. Hal-hal ini merupakan nilai kejiwaan.

Keempat, Nilai Sosial (Social Value): melalui tulisan yang kita hasilkan di mana tulisan-tulisan itu lengkap dengan nama kita, maka kita diketahui banyak orang, diketahui kalangan penerbit, toko buku atau komunitas pembaca.

BACA JUGA:
Jokowi Berikan Bonus Rp309 miliar Apresiasi bagi Atlet ASEAN Paragames Ke-11
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More