Meragukan Kebohongan Para Pakar (Belajar dari Gagasan Stoik)

Oleh: Fardinandus Erikson (peminat karya pendidikan)

Inti dari pandangan kedua filsuf ini adalah bahwa keberanian sejati tidak terletak pada menghindari kesulitan atau kenyataan yang tidak menyenangkan, tetapi pada kemampuan untuk menghadapi dan menerima kebenaran. Dalam filsafat Stoik, kebohongan bukanlah tindakan yang terhormat atau bijaksana. Keberanian sejati adalah hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran dan bertindak dengan kebajikan, tanpa takut terhadap akibatnya, karena yang kita kendalikan hanyalah sikap dan tindakan kita, bukan hasil atau penilaian orang lain terhadap kita.

Spiritualitas sebuah kebohongan dapat dilihat sebagai ketidaksesuaian antara nilai-nilai yang diungkapkan dengan perilaku atau ajaran yang sebenarnya, yang bertujuan untuk mencapai kedamaian batin dan pencerahan. Dalam banyak tradisi spiritual, kebenaran dan integritas merupakan landasan utama untuk pertumbuhan pribadi dan hubungan dengan dunia serta sesama. Kebohongan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial, menghambat proses spiritual ini karena menciptakan distorsi dalam hubungan kita dengan diri sendiri dan dunia luar. Ketika seseorang berbohong dalam konteks spiritualitas, mereka mungkin mencari kenyamanan sesaat atau pengakuan sosial, tetapi hal itu seringkali mengarah pada ketidakutuhan batin dan jarak dari kebenaran sejati.

BACA JUGA:
Wow, Sekolah Milik SVD yang  Kini Dipimpin Misionaris Asal Kalikasa di Paraguay Hasilkan Pemimpin Negara Paraguay Berkualitas
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More