Menyusuri “Jalan Salib” di Alam Terbuka

Oleh : Sil Joni *)

Upacara ini pun berjalan mulus. Aura bahagia terpancar dari semua anggota komunitas sebab ‘bejana rohani’ sudah kembali terisi berkat keseriusan mengolah permenungan akan ‘makna jalan salib’ bagi kehidupan masing-masing, terutama sebagai satu komunitas persaudaraan di institusi pendidikan vokasi ini.

Dari peristiwa kecil tetapi sarat makna di atas, ada beberapa poin vital yang semestinya kita gumuli secara serius. Pertama, ‘jalan salib’ adalah sebuah peristiwa yang khas manusiawi. Tidak ada manusia di dunia ini, yang tidak memiliki dan memikul ‘salib hidup’ (baca: tantangan, hambatan, masalah, penderitaan, dll).

Menyusuri Jalan Salib di Alam Terbuka
Menyusuri Jalan Salib di Alam Terbuka

 

Kedua, implikasi logis dari poin pertama itu adalah salib bersifat universal. Peristiwa salib dan menyalibkan itu tidak hanya terjadi dalam komunitas yang beragama Katolik.

Ketiga, oleh sebab itu, upacara peringatan ‘Jalan Salib’ tidak lain adalah sebuah momentum untuk ‘menyadarkan’ kita akan jalan penderitaan yang mesti kita tanggung untuk sampai pada puncak kebahagiaan. Keberhasilan atau kesuksesan itu tidak ‘jatuh begitu saja’ dari langit, tetapi mesti menyusuri lika-liku jalan salib kehidupan itu sendiri.

BACA JUGA:
Merayakan "Politik Kasih Sayang" Setiap Waktu
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More