Menulis Jejak Cinta dan Merawat Tradisi Intelektual

Refleksi Kecil Terkait Launching Biografi Uskup Sensi

Saya suka memperhatikan aliran air sungai Rhein. Saya membayangkan ilmu pengatahuan mengalir bagaikan air sungai Rhein. Kita memang akan mati seperti Uskup Sensi. Raga kita akan hancur dikandung tanah. Tapi apa yang kita tulis akan selalu mengalir sepanjang masa. Tulisan selalu dikenang dan bersifat abadi. Ketika penulis menyelesaikan tulisannya, ia tidak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi.

Saya punya satu harapan. Semoga peluncuran biografi Uskup Sensi besok Sabtu, 23 Nopember di SMAK Regina Pacis Bajawa memperkokoh komitmen kita agar terus menulis. Ya, menulis apa saja! Mulai saja dari hal yang paling gampang. Menulis catatan ringan, silsilah dan riwayat hidup pribadi. Atau menulis ceritera-ceritera sederhana.

Kita di Flores dan NTT memiliki lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Dua diantaranya milik Keuskupan Agung Ende: STIPAR ENDE dan STIPER BAJAWA. STIPAR Ende merupakan tempat peluncuran Uskup Budi minggu 18 Agustus 2024. Sementara STIPER Bajawa menjadi salah satu sponsor penerbitan biografi Uskup Sensi.

BACA JUGA:
Tiga Kebodohan vs Ekspansi Investasi Asal Tiongkok
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More