
Menjadi Guru di Indonesia “Hidup Diantara Cinta dan Diskriminasi” Kebijakan Pemerintah (Sebagai Refleksi Hari Guru)
Oleh Yakobus Gunardi Waret, Staf Pengajar di SMAS St. Gregorius Reo
Ditengah banyak tantangan yang dirasakan oleh guru, selain dari tantangan menghadapi keberagaman karakter dan ditantang terus belajar untuk meningkatkan profesionalitas sebagai pendidik guru juga dihadapkan dengan tantangan yang lebih memperihatinkan yaitu upah guru tidak sesuai dengan pengorbanan yang mereka berikan terhadap pendidikan di indonesia saya rasa persoalan ini akan berdampak besar bagi persoalan pendidikan di Indonesia. Tetapi dalam hal ini guru tidak melihat tantangan upah guru kecil sebagai penghalang semangat mereka untuk terus maju dan meningkatkan mutu pendidikan sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah Indonesia karena guru mencintai dan menekuni profesinya.
Diskriminasi Kebijakan Pemerintah
Ditengah gempuran para guru berusaha memajukan lembaga pendidikan di indonesia dengan terus belajar mengikuti perkembangan teknologi dan keinginan dari pemerintah indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan indonesia emas 2045. Justru guru mendapatkan perlakuan yang tidak adil atau diskriminasi oleh pemerintahnya sendiri. Pemerintah secara terbuka mengajarkan tentang ketidak adilan di negara yang dari dulu berusaha menciptakan system pemerintah yang merasakan keadilan seperti yang dinyatakan dalam sila Pancasila ”Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
