Menjadi Dosen Abad 21 Di Era Revolusi Industri 4.0 (Refleksi Atas Pelatihan Pekerti Undana 2023)

Oleh Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil., M.Si(Han), Dosen Tetap dan Kepala LPMAI STIPER Flores Bajawa

Tuntutan Mengubah Diri

Saya sangat bersyukur telah memilih bidang pekerjaan dan pengabdian sebagai dosen. Keputusan itu saya buat secara sadar dengan pertimbangan reflektif yang mendalam. Saya tahu bahwa keputusan menjadi dosen berarti harus memiliki komitmen dan konsistensi untuk menjadi pendidik profesional dan ilmuwan produktif. Hal ini harus saya optimalkan terusmenerus dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang kompetitif karena tidak hanya persaingan antarmanusia, tetapi persaingan antara manusia dan komputer atau internet. Ini membutuhkan kemampuan akademik, keterampilan teknis, inovasi dan kreativitas. Tidak heran terdapat kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems. Situasi ini menyadarkan saya bahwa untuk menyiapkan mahasiswa untuk dapat beradaptasi dan berkompetisi, saya terlebih dahulu harus menempa dan mempersiapkan diri.

Saya harus membiarkan “Revolusi Industri 4.0” memasuki dunia saya yang terbentang sejak tahun 1970-an. Saya dituntut untuk berkreasi, berinovasi, dan mengembangkan kompetensi sebagai pendidik dan ilmuwan. Sebagai pendidik, saya diharapkan dapat menyampaikan materi substansif dalam ramuan penyajian yang dimengerti dan dilaksanakan. Tetapi pada saat yang sama saya tidak boleh melupakan tanggung jawab intelektual saya untuk melakukan penelitian dan menulis publikasi ilmiah.

BACA JUGA:
Masyarakat Adat Ada dan Selalu Ada
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More