Menggelitik Mgr. Vinsensius Sensi Potokota (Nimbrung mengenang 1 tahun Yang Mulia)
Oleh Fardinandus Erikson (Peminat Karya Pendidikan)
Dari sudut pandang filsafat fenomenologi, “menggelitik” bisa dilihat sebagai pengalaman langsung atau sensasi yang dialami tubuh, yang memunculkan reaksi tertentu, seperti tertawa atau rasa geli. Sensasi fisik ini berhubungan dengan persepsi tubuh dan kesadaran kita akan dunia luar.Ketika berada bersama Yang Mulia pada kesempatan ibadat pagi; perayaan ekaristi; konferensi, kegiatan akademi ataupun rekreasi bersama memancarkan kekuatan kepribadian Yang Mulia.
Menggelitik dan Humor
Filsuf seperti Henri Bergson dalam bukunya “Laughter” membahas humor sebagai fenomena sosial dan psikologis. Menggelitik, dalam hal ini, dapat dipahami sebagai sesuatu yang “menggoyang” ketegangan atau kecanggungan dalam kehidupan sosial, dengan cara yang tak terduga. Reaksi fisik terhadap humor, termasuk tertawa karena menggelitik, dapat dihubungkan dengan pandangan filosofis tentang pembebasan, keringanan, atau pengejaran akan kebahagiaan dalam hidup. Yang Mulia memang seorang yang tidak biasa membuat kelucuan.