Cerita Naiya menjadi berbeda dibandingkan anak-anak seusianya ketika ia mendapatkan hadiah baru yang lebih berharga. Kehadiran sang adik. Sejak itu, Naiya kecil menjalani peran tambahan. Orang tuanya yang masih kerja mengajari Naiya tanggung jawab untuk mendampingi adiknya selagi mereka masih kerja. Meski tetap didampingi eyangnya, si kriwil belia itu menunjukkan tanggung jawab lebih dari yang dibayangkan orang dewasa. Adiknya mengenal dunia dari cinta sang kakak yang mengasuh dengan kesabaran penuh, hampir sama kualitasnya dengan orang tuanya. Dia memasak, mengganti popok, hingga membesarkan hati sang adik ketika harus menunggu orang tua mereka pulang kerja. Acapkali dialog di antara mereka menunjukkan kedewasaan Naiya dalam mengarahkan sang adik menjawab pertanyaan-pertanyaan mengganjal dari anak usia balita. Tidak mudah untuk dijelaskan seorang anak. Tetapi Naiya mampu memberi cahaya itu untuk adiknya. Hanya dia yang paling mengerti mau dan laku adiknya. Bersama-sama mereka merajut hari dengan permainan. Sang adik secara tidak langsung diajari berselancar mengenali hamparan peristiwa, galur demi galur. Semuanya itu dibawa dalam kegembiraan tiada tara.
Berita Terkait