Mengapa Kita Harus Kurangi Makan Daging

Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

Disebut gas rumah kaca karena gas-gas ini terperangkap dalam atmosfer bumi. Penjelasan mudahnya adalah dari awal ciptaan atmosfer berfungsi sebagai selimut dimana di dalamnya terdapat gas-gas ini yang tidak dilepas keluar angkasa, tetapi dipantulkan kembali oleh atmosfer ke bumi mirip cara kerja rumah kaca.

Peran utama mereka adalah menghangatkan suhu bumi. Karena itu, dalam ukuran proporsional, gas-gas ini secara alamiah memberi manfaat besar bagi kehidupan bumi. Tanpa GRK, suhu rata-rata bumi bisa melorot jauh sampai -180C. Tidak ada manusia yang dapat bertahan dalam suhu konstan seperti itu.

Namun sejak revolusi industri 1750, konsentrasi GRK dalam atmosfer bumi meningkat drastis sebesar 45 %. Dari angka 280 ppm (part per million) pada 1750 menjadi 415 ppm pada 2019. Para ahli menyimpulkan peningkatan tersebut terjadi akibat ulah manusia.

Ulah paling dominan berasal dari konsumsi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam. Selama ini, tiga energi utama ini menopang 80 % energi dunia yang digunakan untuk berbagai kepentingan pembangunan. Meskipun mendatangkan manfaat ekonomi, ongkos lingkungannya juga amat besar.

BACA JUGA:
Belajar Mendalami Sebuah Pertanyaan: WHO AM I?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More