Menguatnya gejala ‘mengabadikan tubuh’ melalui lensa kamera digital, dengan demikian, bisa berimplikasi pada ‘meredupnya’ pesona budaya tulis. Kultur literasi, bakal mengalami ‘nasib tragis’ sebab kalah bersaing dengan dunia fotografi.***
*Penulis adalah warga Mabar. Tinggal di Watu Langkas.