Menduakan Cinta, Puluhan Suster dan Aktivis Kemanusiaan di Sikka  Berlinangan Air Mata   

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis dan Penulis Buku)

Menduakan Cinta, Puluhan Suster dan Aktivis Kemanusiaan di Sikka Berlinangan Air Mata
Salah seorang penyintas korban KDRT (tengah) mengnyeringkan pengalaman masa lalunya saat menjadi korban KDRT dan perceraian sambil berderai air mata di hadapan peserta seminar sehari untuk memaknai Pesta Perak TRUK Maumere di Aula Santa Theresia Avila Maumere, Sabtu (29/10/2022). Foto Walburgus Abulat

 

Komisioner dan Wakil Ketua Komnas Perempuan RI tahun 2010-2014 Ibu Desti Murdijana pada kesempatan ini mesyeringkan pengalamanya selama puluhan tahun terlibat bersama perjuangan Suster Eustochia, SSpS, dan sosok biarawati Katolik itu yang disebutnya sebagai sosok kemanusiaan lintas agama, seorang yang berpikir kritis dan terus membangun jejaring dan kemitraan dalam memperjuangkan nasib para korban ketidakadilan.

Sedangkan penyintas Mama Daeda mensyeringkan pengalamannya di saat ia mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya yang nota bene saat itu berprofesi sebagai PNS, serta pengalaman pendampingan yang ia alami dari Suster Eustochia dan Kru TRUK-F  sejak tahun 2014.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More