
Menduakan Cinta, Puluhan Suster dan Aktivis Kemanusiaan di Sikka Berlinangan Air Mata
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis dan Penulis Buku)
“Suster Eustochia adalah pribadi kharismatis. Kepribadian yang kharismatis ini, banyak kali membuat para lawan bicara, aparat penegak hukum sekali pun dan orang-orang yang berseberangan dalam konsep dan konkretisasi Hak Asasi Manusia (HAM), keadilan dan perdamaian tunduk di hadapan seorang Eustochia,” kata Suster Inez.
Suster Inez pada kesempatan ini menyebut tiga hal penting yang menjiwai perjuagan Suster Eustochoa dan TRUKF.

Pertama, Suster Eusthochia, Sr. Ika dan teman-teman di TRUK adalah nabi yang profetis. Kalian berjalan bersama dan berada di lini depan dalam memperjuangkan keadilan, perdamaian,dan misi keutuhan ciptaan (JPIC). Kalian berada di lini depan TRUK F untuk memperjuangkan dan membela hak-hak hidup, menegakkan keadilan dan perdamaian, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak yang menjadi korban perdagangan orang,pelecehan seksual dan berbagai jenis kekeran dan pelanggaran HAM.