
Menduakan Cinta, Puluhan Suster dan Aktivis Kemanusiaan di Sikka Berlinangan Air Mata
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Kolumnis dan Penulis Buku)
Suster Ika menggarisbawahi bahwa tema Seminar “Dari Nian Tana, Untuk Bumi Pertiwi, Ada Hati dan Karya Nyata untuk Misi Keemanusiaan” mau mengajak TRUKF kita semua yang menjadi bagian dari lembaga ini untuk melahirkan aneka tanya: kualitas-kualitas baik apa yang telah tumbuh dari lembaga kemanusiaan ini ? Adakah jalan baru yang mesti dilewati?. Adakah komitmen yang kembali harus diperbaharui?
“Atas dasar pertanyaan inilah pada hari ini, kami mengundang Bapa/Ibu sekalian, Para Imam, biarawan/ti serta kita semua yang hadir di sini untuk bersama-sama merefleksikan sejarah dan perjalanan TRUK selama 25 Tahun silam, menemukan relevansi karya misi kemanusiaan berdasarkan pandangan Kitab Suci, Menemukan tantangan, harapan dan peluang dalam melanjutkan bhakti karya misi kemanusiaan. Secara internal tentu kami juga telah menemukan banyak keberhasilan-keberhasilan yang lahir dari lembaga ini, namun kami butuh masukan yang mungkin berbeda, tetapi bermakna positif untuk meningkatkan kualitas pelayanan di lembaga ini, dalam hal keberpihakan dengan perempuan dan anak korban kekerasan dan diskriminasi,” kata Suster Ika.